Kamus Ilmu
Komunikasi
Kamus ini disusun sendiri oleh
mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, FISKOM UKSW. Dengan tujuan mempermudah
mengerti kata dan istilah dalam kegiatan akademis dan perkuliahaan. Karena ilmu
komunikasi bersifat multidisipliner, seperti dengan sosiologi, psikologi,
bahasa dan sastra dan filsafat, kamus ini juga bisa digunakan untuk mahasiswa
proram studi lain.
Gunakan Ctrl + F untuk mempermudah
pencarian. Jika tidak tersedia dalam bahasa Indonesia, coba cari kata tersebut
dalam bahasa Inggris. Jika tidak tersedia, beri masukan agar kata atau istilah komunikasi
tersebut di masukan ke dalam kamus (lebih baik dengan pengertiannya juga).
A
Action Languange
– (Indonesia
: bahasa tindakan) semua gerakan tubuh yang tidak digunakan secara eksklusif
untuk memberikan sinyal, salah satu dari tiga klasifikasi pesan-pesan
non-verbal oleh Jurgen Ruesch. Misal : berjalan.
Adaptasi – menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
Aksiologi – salah satu paradigma, yang
mewakili tiga pertanyaan filosofis yang berkaitan dengan penelitian, yaitu
pertanyaan mengenai apa yang layak untuk diketahui.
Analisis
Kultivasi –
Teori yang memprediksikan dan menjelaskan formasi dan pembentukan jangka
panjang dari persepsi, pemahaman, dan keyakinan mengenai dunia sebagai akibat
dari konsumsi akan pesan-pesan media.
Audiens – khalayak umum dalam jumlah
besar yang menerima dan mengelola informasi, tidak bisa dikenali satu persatu
(anonim), bersifat pasif, umpan balik terbatas, tersebar luas dan heterogen.
Arbiter – (Inggris : arbitrary)
hubungan antara lambang dan makna itu bersifat asal-asalan dan terbentuk karena
kesepakatan atau konvensi penutur atau pemakainya.
Argot – bahasa khas sebuah kelompok
atau sub-kultur, merujuk pada bahasa rahasia yang digunakan kelompok
menyimpang. Misal : bahasa kaum gay.
Argumen Kausal – pernyataan sebab-akibat,
termasuk arah dari kausalitas
Atribusi – proses internal dalam diri
kita untuk memahami penyebab perilaku orang lain.
B
Bahasa - suatu sistem kode verbal.
Separangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol
tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas (Deddy Mulyana, 2012)
Bahasa
Non-Verbal – segala
bentuk isyarat yang bukan kata-kata.
Bahasa Tubuh – (disamakan dengan :
Komunikasi Nonverbal) bahasa yang berupa bentuk lambang nonverbal untuk
mengungkapkan perasaan dan pikiran. Misal : mengacungkan tangan.
Bahasa Verbal – menggunakan kata-kata untuk
mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita.
Bias Komunikasi – kekuatan membentuk yang
dimiliki oleh teknologi terhadap masyarakat. Media komunikasi memiliki bias
yang terdapat di dalam diri mereka untuk mengendalikan aliran ide di dalam
sebuah masyarakat (Harold Adams Innis, 1951)
Bidang
Pengalaman –
(Inggris : Field of Experience) bagaimana budaya dan pengalaman mempengaruhi
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Budaya – sebuah komunitas makna dan
sistem pengetahuan bersama.
C
Channel – (Indonesia : saluran) medium
untuk mengrimkan sinyal (tanda), jalan untuk berkomunikasi. Misal : udara.
Communication Skill – 1) kemampuan komunikasi dalam
bentuk lisan dan tertulis. 2)kemampuan (umumnya manusia) untuk membantu diri
seseorang dalam meningkatkan perannya sebagai anggota masyarakat, baik melalui
hubungan antarmanusia, maupun kreativitas yang bisa dijadikan sebagai lapangan
pekerjaan. 3) kemampuan mengeluarkan ekspresi secara penuh, kemampuan
menyampaikan informasi secara mendetail.
Culture Shock – (Indonesia : gegar budaya)
suatu bentuk ketidakmampuan menyesuaikan diri (Personality mal-adjustment) yang merupakan reaksi terhadap upaya
sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang
baru (Lundstedt). 2) trauma umum yang dialami seseorang dalam suatu budaya baru
dan berbeda karena ia harus belajar dan mengatasi begitu banyak nilai budaya
dan pengharapan baru, sementara nilai budayanya yang lama tidak lagi sesuai
(P.Harris dan R.Moran).
D
Daya Tarik – faktor menarik perhatian
komunikator karena kesamaan, dikenal baik, disukai dan fisiknya.
Decoder – alat untuk menyandi balik atau menafsirkan pesan. misal
: earphone.
Decoding – melakukan penyandian balik atau menafsirkan pesan. 1)
pengirim memasukan atau mengungkapkan pesannya ke dalam kode atau lambang dalam
bentuk kata-kata atau nonkata, misal raut wajah dan gerak tubuh (Agus M.
Hardjana) .2) Penerima pesan berdasarkan pola pikiran dan pengalaman
menerjemahkan dan menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal
menjadi gagasan yang dapat ia pahami.
Derived Credibility – kredibilitas yang diperoleh
seseorang pada saat komunikasi berlangsung. Misalnya : tepuk tangan ketika
pembicara membakar semangat audiens.
Destination – (Indonesia : tujuan) sasaran atau
target pengiriman pesan.
E
Efek – 1) perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. 2) pengaruh atau perubahan yang diharapkan komunikator terjadi pada diri
komunikan setelah mengolah informasi.
Emblems – isyarat yang berarti langsung yang dibuat oleh gerakan
badan. Misal : mengangkat jari V sebagai kemenangan atau damai.
Emotional Appeal – cara penyusunan atau penyampaian
pesan dengan berusaha menggugah emosional khalayak.
Encoder – alat yang melakukan penyandian dan pengemasan pesan.
Misal : mikrofon.
Encoding – melakukan penyandian, pengemasan atau menciptakan pesan.
Sumber mengubah perasaan atau pikiran ke dalam seperangkat simbol verbal dan
atau simbol nonverbal yang idealnya dapat dipahami oleh penerima pesan (Deddy
Mulyana).
Entropi -
Ekspresif – bersifat memperlihatkan
emosi.
Epistemologi - teori tentang pengetahuan,
asal-usul pengetahuan, tempat pengalaman dalam membangkitkan pengetahuan.
(Simon Blackburn)
Etika – 1) nilai-nilai dan
moral-moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. 2) persepsi akan benar atau salahnya suatu tindakan
atau perilaku (West & Turner).
Etika Komunikasi
– ilmu yang
mempelajari tentang pemahaman dan kebijaksanaan mengenai apa yang baik dan
buruk dalam melakukan interaksi antar manusia melalui lambang dan media
tertentu.
F
Fear Appeal – metode penyusunan atau penyampaian
pesan dengan menimbulkan rasa ketakukan kepada khalayak.
Feedback – (Indonesia : umpan balik) 1) apa saja yang diberikan
oleh komunikan kepada komunikator sebagai bentuk balasan terhadap informasi
yang diterima. 2) komunikasi yang diberikan pada sumber pesan oleh penerima
pesan untuk menunjukan pemahaman makna (West & Turner).
Field of Experiences – (Indonesia : bidang pengalaman)
bagaimana budaya dan pengalaman mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain.
G
Gangguan – (Inggris : noise) setiap rangsangan yang
tidak diinginkan oleh peserta komunikasi dan dapat mengganggu proses
komunikasi. 2) distorsi di dalam saluran yang tidak disengaja oleh pengirim
(West & Turner)
Gangguan
Semantik –
pengaruh linguistik dalam penerimaan pesan. Misal : perbedaan bahasa.
Gangguan Fisik
(Eksternal) –
gangguan atau pengaruh dari luar tubuh penerima. Misal : suara bising konser
musik.
Gangguan
Psikologis –
gangguan atau pengaruh kognitif dalam penerimaan pesan. Misal : rasa takut.
Ganggaun
Fisiologis –
gangguan atau pengaruh biologis dalam penerimaan pesan. Misal : lelah dan
lapar.
Gatekeeper – (Indonesia : penjaga gerbang) individu atau kelompok
yang menerima pesan dari sumber media massa atau menyoroti objek orientasi
dalam lingkungannya dan kemudian dengan informasi tersebut mengirim kembali
informasi tersebut. Seperti penyaringan dan bisa disamakan dengan Opinion Leader.
H
Hermeneutika – metode untuk
menginterpretasikan teks-teks, tetapi juga kesulurahn dunia sosial, historis
dan psikologis.
Hierarki – prinsip pengaturan yang
menunjukan urutan terutama tingkat sosial.
Hipotesis – prediksi yang dapat diuji
mengenai hubungan antara konsep-konsep yang mengikuti prediksi umum yang dibuat
oleh sebuah teori.
Homophily – bentuk kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator
dengan khalayaknya.
Humorious Appeal – teknik penyusunan pesan yang
disertai dengan humor, sehingga dalam penerimaan pesan khalayak tidak merasa
jenuh.
I
Information Source – menghasilkan pesan untuk
dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkingkan.
Informatif – bersifat menerangkan atau
memberitahukan.
Initial Credibility – kredibilitas yang diperoleh
komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung.
Intrepretasi – meletakan suatu rangsangan
bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna.
Irreversible – kita dapat lagi berada dalam posisi
semula (baik dalam pengetahuan, pengalaman maupun sikap), sebelum suatu pesan
menerpa kita.
Isomorphism – (Indonesia : isomorfisme) isomorfisme, merujuk pada
upaya membuat makna terkoodinasikan antara pengirim dan khalayak.
J
Jurnalistik
- seni dan
keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita
tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi
segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap,
sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuaia dengan kehendak para
jurnalisnya. (Kustadi Suhandang)
K
Kata – unit lambang terkecil dalam
bahasa yang merepresentasikan objek nyata maupun ide dan gagasan yang astrak.
Kinesik – kode nonverbal yang
ditunjukan oleh gerakan-gerakan badan.
Kode Etik – kumpulan asas atau nilai
moral, umumnya profesi.
Kohesif – rasa kebersamaan dalam suatu
kelompok
Komunikan – peserta komunikasi yang
menerima pesan.
Komunikasi – 1) proses Sosial dimana
individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan
makna dalam lingkungan mereka (West & Turner,2007) 2) suatu proses di mana
kita dapat memahami dan dipahami oleh orang ain (Anderson,1959) 3) proses dimana suatu ide dialihkan dai
sumper kepada suau penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka (Mulyana, 2002). 4) proses menciptakan makna antara dua orang atau
lebih (Tubbs & Moss).
Komunikasi
Antarpribadi –
(sering di sebut komunikasi tatap muka) komunikasi yang terjadi antara dua
orang atau kelompok kecil, 1) Komunikasi antara orang-orang secara tatap muka,
yang memungkinkan setiap peseranya menangkap reaksi orang lain, baik secara
verbal maupun non verbal (Mulyana), 2) Proses pengiriman dan penerimaan
pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang,
dengan beberapa efek dari beberapa umpan balik seketika (Devito, 1989).
Komunikasi
Diadik –
komunikasi tatap muka yang hanya melibat dua orang peserta komunikasi dan
mempunyai hubungan dan jarak yang dekat. Misal : pembicaraan pasangan suami istri
dan dua orang sahabat.
Komunikasi
Ekspresif –
komunikasi menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Misal : laki-laki yang menyatakan cinta dan ayah yang memarahi anaknya.
Komunikasi
Formal –
komunikasi yang terjadi didalam organisasi besar, melalui jalur garis perintah,
berdasarkan struktur lembaga, oleh pelaku yang berkomunikasi yang berkaitan
dengan kepentingan disan yang berlaku pada lembaga resmi pada umumnya (Agus M.
Hardjana)
Komunikasi
Interaksional –
komunikasi yang menganggap komunikasi untuk saling mempengaruhi (mutual influence) dan dua arah, sebagai
sebab-akibat atau aksi-reaksi. Komunikasi dipandang.
Komunikasi
Instrumental –
komunikasi dengan tujuan menginformasikan, mengajar, mendorong, menghibur dan
mengubah sikap atau perilaku.
Komunikasi
Intrapribadi –
komunikasi dengan diri sendiri, misal : melamun, berpikir, bisa di samakan
dengan encoding pada proses komunikasi.
Komunikasi
Kelompok – komunikasi
yang terjadi didalam sebuah kelompok, misal : kelompok belajar, atau rapat
kepanitiaan.
Komunikasi
Linier –
proses dimana pesan diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa
komponen menuju kepada komunikan, di sebut juga komunikasi tindakan satu arah
(Sendjaja, 1994).
Komunikasi
Lintas Budaya –
komunikasi yang terjadi antara individu-individu yang datang dari latar
belakang budaya yang berbeda.
Komunikasi Massa
– komunikasi
yang terjadi dengan menggunakan media massa. Melibatkan banyak komunikator,
komunikator menguasai topik pembicaraan, berlangsung melalui sistem bermedia
dan tidak memungkinkan umpan balik dengan segera. misal : radio, televisi, dan
surat kabar.
Komunikasi Medio
– komunikasi
yang menggunakan teknologi dan berlangsung dalam kondisi khusus dan melibatkan
peserta yang dapat di identifikasi. Misal : email, sms, telepon dan telegram.
Komunikasi
Nonformal –
komunikasi yang tidak dilakukan secara resmi seperti komunikasi formal.
Komunikasi
Organisasi –
komunikasi yang terjadi didalam konteks organisasi yang besar, bersifat formal,
mengenal hirearki.
Komunikasi
Publik –
komunikasi yang terjadi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar
khalayak, misal : pidato, ceramah, seminar.
Komunikasi
Ritual –
komunikasi yang dilakukan secara kolektif untuk kegiatan ritual. Misal :
mengucapkan selamat ulang tahun atau sungkem
kepada orang tua.
Komunikasi
Sosial –
komunikasi dipandang penting untuk membangun konsep-konsep diri kita dan
aktualisasi diri.
Komunikasi
Transaksional
– komunikasi yang mengasumsikan kedua peserta komunikasi sebagai pengirim dan
sekaligus penerima pesan, komunikasi dianggap sebagai suatu proses yang aktif
dan dinamis.
Komunikasi
Verbal –
komunikasi dengan menggunakan kata-kata baik lisan ataupun tertulis.
Komunikasi
Vertikal –
komunikasi dengan hirearki atas ke bawah atau tinggi ke rendah, misal :
perbincangan bos dan karyawan, rapat presiden dengan seluruh perdana menteri.
Komunikator – peserta komunikasi yang
mengirimkan pesan.
Kompetensi – penguasaan yang dimiliki
komunikator pada masalah yang dibahasnya.
Konteks
Komunikasi –
situasi atau semua faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi. Aspek fisik,
aspek psikologis, aspek sosial dan aspek waktu.
Konselor – individu yang membantu
individu dan kelompok lain.
Konsultasi – proses individu atau
kelompok membantu individu dan kelompok lain dalam mengambil keputusan,
menyelesaikan masalah dan pelaksanaan keputusan.
Kredibilitas – seperangkat persepsi tentang
kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber shingga diterima atau diikuti oleh
khalayak (penerima).
L
Law of Primacy – (Indonesia : hukum keprimaan) kesan
menyeluruh yang diperoleh dari kesan pertama, yang biasanya berpengaruh kuat
dan sulit digoyahkan. Misal : ketika perempuan pertama kali jatuh cinta,
kemudian dikhianati, dia kemudian menanggap bahwa semua laki-laki itu bajingan.
Lingkungan – faktor-faktor tertentu yang
dapat mempengaruhi proses komunikasi.
Logika – Ilmu tentang penyimpulan.
Logika Pesan – logika dalam merancang pesan,
untuk menjelaskan bagaimana proses berpikir yang terjadi sehingga munculnya
pesan (Barbara O’Keefe)
Logika Retorik – pandangan bahwa sejumlah
individu yang terlibat dalam percakapan secara bersama-sama akan menciptakan
realitas sosial bagi mereka. Bagi mereka yang berkomunikasi denan kategori ini
memiliki pandangan bahwa : komunikasi adalah proses pembentukan dan negosiasi
situasi sosial dan diri sosial (Morissan,
dari Barbara O’Keffe)
M
Makna Denotatif – makna konseptual, makna
biasa, atau umum.
Makna Konotatif – makna personal dan sosial,
dimana pengertian pribadi dan sosial tercakup.
Media – alat atau saluran yang
digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Media Massa – saluran-saluran atau cara
pengiriman bagi pesan-pesan massa.
Message – (Indonesia : Pesan) informasi berupa lambang atau
simbol yang di kirim secara sengaja oleh pengirim pesan kepada penerima pesan.
Misscommunication – kesalahpahaman dan hambatan
komunikasi yang dapat disebabkan oleh banyak hal.
Model – representasi sederhana dari
proses komunikasi. Representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak,
dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.
Model Komunikasi
Linear –
pandangan satu arah mengenai komunikasi yang berasumsi bahwa pesan dikirimkan
oleh suatu sumber melalui penerima melalui saluran.
Motivational Appeal – teknik penyusunan pesan yang dibuat
bukan karena janji-janji tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis
khalayak sehingga mengikuti pesan-pesan itu. Misalnya tema nasionalisme atau
gerakan memakai produk dalam negeri.
N
Narasumber
- orang yg
memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi.
Nonpersuasif – tidak bersifat membujuk atau
merayu.
Nonpurposif – pesan tidak bertujuan.
O
Orientasi
Percakapan – skema hubungan keluarga yang
mencangkup jenis orientasi tertentu dalam berkomunikasi, keluarga dengan skema
percakap tinggi sering ngobrol,
keluarga dengan skema percakapan rendah cenderung individualistis.
Over Disclose – sikap terlalu banyak mengungkapkan
sesuatu, sehingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan.
P
Paradigmatik – kajian yang melihat
bagaimana sebuah anda membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau
sebah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-masing orang sesuai dengan
latar belakang budayanya.
Pengaruh
Sosiobudaya –
pengaruh yang menyangkut proses penataan sosial (social ordering process) dalam penyandian dan penyandian balik
pesan dalam model komunikasi Gudykunst dan Kim.
Penghargaan Diri – suatu orientasi positif
yang dimiliki orang terhadap dirinya sendiri.
Percakapan – pembicaraan secara lisan
dimana mereka saling mengungkapkan dan menanggapi perasaan dan gagasan.
Persepsi – proses pemberian makna kepada
stimuli, misal : mencium wangi-wangian kemudian anda menebaknya sebagai parfum.
Persuasif – bersifat membujuk atau
merayu dengan tujuan mengubah sikap dan perilaku.
Pesan – (Inggris : Message) informasi
berupa lambang atau simbol yang di kirim secara sengaja oleh pengirim pesan
kepada penerima pesan.
Peserta
Komunikasi –
setiap individu yang mengirim dan menerima pesan, mereka yang berpatisipasi
didalam proses komunikasi.
Prasangka – (Inggris : Prejudice) suatu
kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda. Sikap yang tidak adil terhadap
seseorang atau suatu kelompok (Deddy Mulyana).
Public Speaking – (disamakan dengan komunikasi
publik) berbicara didepan publik, pembicara dengan sejumlah besar orang.
Psikologi – ilmu yang mempelajari
tentang jiwa, baik gejala, proses maupun latar belakangnya.
Psikologi
Komunikasi –
(di samakan dengan Sosio-psikologi) ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
manusia berinteraksi dan berkomunikasi dari sudut pandang psikologi.
Q
R
Reciever – (Indonesia : penerima) setiap peserta komunikasi yang
dapat menerima dan mengolah pesan.
Redundansi
Reintegrasi – bentuk penolakan atas budaya
baru (Adler).
Reseptif
Resonansi
Retorika – (Inggris : Rhetoric) kemampuan
komunikasi seseorang di depan umum. komunikasi yang terjadi ketika seorang
pembicara menyampaikan pembicaraanya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap
mereka (persuasif). Di samakan dengan public
speaking dan komunikasi publik.
Reward Appeal – cara penyusunan atau penyampaian
pesan dengan menawarkan janji-janji kepada khalayak.
S
Saluran – (Inggris : Channel) medium
untuk mengrimkan sinyal (tanda), jalan untuk berkomunikasi. Misal : udara.
Self Acceptance – menerima segala sesuatu dan kondisi
sebagai suatu kenyataan.
Self Actualization – proses mengembangkan dirinya dengan
segala potensi yang ia punya.
Self Awareness – proses menyadari diri tentang
siapakah aku, di mana aku berada dan bagaimana orang lain memang diriku
(Cangara).
Self Fulfiling Prophecy – ramalan yang menjadi kenyataan
karena, sadar atau tidak, kita percaya dan mengatakan bahwa ramalan itu akan
menjadi kenyataan.
Semantik – salah satu varian tradisi
semiotika yang merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objeknya
atau tentang keberadaan dari tanda itu sendiri. (Syaiful Rohim, 2011)
Semiotika – ilmu yang mempelajari
tentang konsep dan lingkup studi teori tanda, makna linguistik dan visual,
teks, konteks dan intertekstual.
Sender – (Indonesia : pengirim) asal
atau sumber pesan.
Sensasi – proses menangkap stimuli
atau rangsangan oleh tubuh dan indrawi.
Silogisme – (disamakan dengan berpikir
deduktif) mengambil kesimpulan dari dua pernyataan. Misal : semua manusia suatu
saat akan mati. socrates adalah seorang manusia. maka, suatu saat socrates akan
mati.
Simbol – label arbiter yang
diberikan pada sebuah fenomena (West & Turner).
Simbol Abstrak – simbol yang
merepresentasikan sebuah ide atau pemikiran.
Simbol Konkret – simbol yang
merepresentasikan sebuah objek. Misal : kursi & topi.
Sinkroni
Interaksi –
suatu pola saling bergantian yang terkoordinasi, bahwa perilaku individu
mempengaruhi dan dipengaruhi perilaku individu lain yang menghasilkan pola-pola
tertentu yang teratur.
Sintagmatik – kajian tentang hubungan
antar tanda, di mana tanda hampir tidak dapat berdiri sendiri.
Sistem Eksternal – unsur-unsur dakam
lingkungan di luar individu. Misal : isyarat fisik, cahaya dan penataan ruang.
Sistem Internal – sistem dasar yang beroperasi
dalam transaksi komunikasi atau seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu
ketika berpatisipasi dalam komunikasi. Misal : pola pikir, sikap dan pengalaman
Sistem
Komunikasi Indonesia –
sekolompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah,
menyimpan dan menuangkan ide, gagasan, simbol, dan lambang menjadi pesan dalam
membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu
sama lain dengan melah pesan itu menjadi sumber informasi di Indonesia (Nurudin).
Sosial – suatu konsep bahwa manusia
dan interaksi adalah bagian dari proses komunikasi.
Source – (Indonesia : Sumber) – asal atau
pengirim pesan.
Surat
Kabar - suatu
penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya
rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita
terkini dalam berbagai topik.
Speaker – (Indonesia : Pembicara) siapapun yang berbicara
didepan khalayak umum.
Spekulatif – bersifat menduga-duga,
menebak.
Stereotipe
– persepsi
atau kepercayaan yang kita anut mengenai kelompok-kelompok atau
individu-individu berdasarkan pendapat dan sikap yang lebih dulu terbentuk.
Misal : ketika kita bertemu orang Surabaya yang kasar, kita akan menganggap
bahwa orang-orang Surabaya itu kasar-kasar juga.
Stereotyping – menggenaralisasikan orang-orang
berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan
keanggotaan mereka dalam suatu kelompok.
Stimulus – sering juga di sebut
stimulai, rangsangan (atau apa saja) yang dapat ditangkap oleh tubuh dan
indrawi organisme, misal : cahaya, suara, dan panas.
Stranger – (Indonesia : orang asing) orang yang tidak kita
kenali, bisa berasal dari kebudayaan yang berbeda.
Strategi
Interaktif –
salah satu cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan informasi mengenai diri
orang lain, yaitu dengan mengandalkan komunikasi secara langsung dengan orang
lain tersebut. Strategi lainnya adalah strategi aktif dan strategi pasif (dalam
strategi mengurahi ketidakpastian/Uncertainty
Reduction Theory)
Strategi
Persuasi –
salah satu cara untuk mengubah sikap atau penilaian seseorang.
Sumber – (Inggris : Source) asal atau
pengirim pesan.
T
Tanda – lambang atau simbol yang
menggantikan kata-kata.
Teori – sebuah sistem yang abstrak
dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah
fenomena.
Terminal Credibility – kredibilitas yang diperoleh seorang
komunikator setelah pendengar atau pembaca mengikuti ulasannya.
Transmisi
Informasi –
menerima dan mengirim (bertukar) informasi. Fungsi bahasa menurut Larry L.
Barker.
Transmitter – pengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan
saluran yang digunakan. Misal : mekanisme suara yang menghasilkan sinyal
(kata-kata yang terucapkan).
U
Umpan Balik - 1) apa saja yang diberikan
oleh komunikan kepada komunikator sebagai bentuk balasan terhadap informasi
yang diterima. 2) komunikasi yang diberikan pada sumber pesan oleh penerima
pesan untuk menunjukan pemahaman makna (West & Turner).
Umpan Balik
Negatif –
umpan balik yang menunjukan bahwa penerima pesan tidak dapat mengerti pesannya
dengan baik.
Umpan Balik
Positif -
umpan balik yang menunjukan bahwa penerima pesan dapat mengerti pesannya dengan
baik.
Under Disclose – sikap terlalu menyembunyikan
sesuatu yang seharusnya dikemukakan.
V
Vokalika – (disamakan dengan
parabahasa) merujuk pada aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami.
Misal : intronasi, dialek, dan kualitas vokal.
W
Wartawan
- seorang
yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita
(berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara
teratur.
Wawancara – bentuk komunikasi lisan yang
seringkali di lakukan oleh wartawan untuk menggali informasi tertentu dengan
tujuan tertentu pula.
Wilayah Tak
Dikenal –
wilayah yang paling kritis dalam komunikasi.
X
Y
Z
Zona Proksemik – batas wilayah dan
penggunaan ruang oleh seseorang.
Sumber Pustaka :
1. Morissan,
M.A., Psikologi Komunikasi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2010
2. H. Syaiful
Rohim, M.Si., Teori Komunikasi : Perspektif, Ragam & Aplikasi, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta, 2009
3. Prof. Deddy
Mulyana, M.A, Ph. D, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Penerbit Rosda Karya,
Bandung, 2012
4. Richard West
& Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi buku
1, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, 2009
5. Richard West
& Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi buku
2, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, 2009
6. Nurudin,
Sistem Komunikasi Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007
7. Agus M.
Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta, 2003
8. Simon
Blackburn, Kamus Filsafat, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013
9. Prof. Dr. H.
Hafied Cangara, M. Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi, RajaGrafindo Persada, Jakarta,
2007
mantaaapp
ReplyDeleteMembantu banget gan, Thanks yaa
ReplyDelete