Search

Kita Keluarga Sekarang dan Selamanya!

Kamus Ilmu Komunikasi Online

Wednesday, January 29, 2014



Kamus Ilmu Komunikasi
Kamus ini disusun sendiri oleh mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, FISKOM UKSW. Dengan tujuan mempermudah mengerti kata dan istilah dalam kegiatan akademis dan perkuliahaan. Karena ilmu komunikasi bersifat multidisipliner, seperti dengan sosiologi, psikologi, bahasa dan sastra dan filsafat, kamus ini juga bisa digunakan untuk mahasiswa proram studi lain.
Gunakan Ctrl + F untuk mempermudah pencarian. Jika tidak tersedia dalam bahasa Indonesia, coba cari kata tersebut dalam bahasa Inggris. Jika tidak tersedia, beri masukan agar kata atau istilah komunikasi tersebut di masukan ke dalam kamus (lebih baik dengan pengertiannya juga).


A
Action Languange – (Indonesia : bahasa tindakan) semua gerakan tubuh yang tidak digunakan secara eksklusif untuk memberikan sinyal, salah satu dari tiga klasifikasi pesan-pesan non-verbal oleh Jurgen Ruesch. Misal : berjalan.
Adaptasi – menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Aksiologi – salah satu paradigma, yang mewakili tiga pertanyaan filosofis yang berkaitan dengan penelitian, yaitu pertanyaan mengenai apa yang layak untuk diketahui.
Analisis Kultivasi – Teori yang memprediksikan dan menjelaskan formasi dan pembentukan jangka panjang dari persepsi, pemahaman, dan keyakinan mengenai dunia sebagai akibat dari konsumsi akan pesan-pesan media.
Audiens – khalayak umum dalam jumlah besar yang menerima dan mengelola informasi, tidak bisa dikenali satu persatu (anonim), bersifat pasif, umpan balik terbatas, tersebar luas dan heterogen.
Arbiter – (Inggris : arbitrary) hubungan antara lambang dan makna itu bersifat asal-asalan dan terbentuk karena kesepakatan atau konvensi penutur atau pemakainya.
Argot – bahasa khas sebuah kelompok atau sub-kultur, merujuk pada bahasa rahasia yang digunakan kelompok menyimpang. Misal : bahasa kaum gay.
Argumen Kausal – pernyataan sebab-akibat, termasuk arah dari kausalitas
Atribusi – proses internal dalam diri kita untuk memahami penyebab perilaku orang lain.

B
Bahasa - suatu sistem kode verbal. Separangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas (Deddy Mulyana, 2012)
Bahasa Non-Verbal – segala bentuk isyarat yang bukan kata-kata.
Bahasa Tubuh – (disamakan dengan : Komunikasi Nonverbal) bahasa yang berupa bentuk lambang nonverbal untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran. Misal : mengacungkan tangan.
Bahasa Verbal – menggunakan kata-kata untuk mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita.
Bias Komunikasi – kekuatan membentuk yang dimiliki oleh teknologi terhadap masyarakat. Media komunikasi memiliki bias yang terdapat di dalam diri mereka untuk mengendalikan aliran ide di dalam sebuah masyarakat (Harold Adams Innis, 1951)
Bidang Pengalaman – (Inggris : Field of Experience) bagaimana budaya dan pengalaman mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Budaya – sebuah komunitas makna dan sistem pengetahuan bersama.

C 
Channel ­– (Indonesia : saluran) medium untuk mengrimkan sinyal (tanda), jalan untuk berkomunikasi. Misal : udara.
Communication Skill – 1) kemampuan komunikasi dalam bentuk lisan dan tertulis. 2)kemampuan (umumnya manusia) untuk membantu diri seseorang dalam meningkatkan perannya sebagai anggota masyarakat, baik melalui hubungan antarmanusia, maupun kreativitas yang bisa dijadikan sebagai lapangan pekerjaan. 3) kemampuan mengeluarkan ekspresi secara penuh, kemampuan menyampaikan informasi secara mendetail.
Culture Shock – (Indonesia : gegar budaya) suatu bentuk ketidakmampuan menyesuaikan diri (Personality mal-adjustment) yang merupakan reaksi terhadap upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang baru (Lundstedt). 2) trauma umum yang dialami seseorang dalam suatu budaya baru dan berbeda karena ia harus belajar dan mengatasi begitu banyak nilai budaya dan pengharapan baru, sementara nilai budayanya yang lama tidak lagi sesuai (P.Harris dan R.Moran).

D
Daya Tarik – faktor menarik perhatian komunikator karena kesamaan, dikenal baik, disukai dan fisiknya.
Decoder – alat untuk menyandi balik atau menafsirkan pesan. misal : earphone.
Decoding – melakukan penyandian balik atau menafsirkan pesan. 1) pengirim memasukan atau mengungkapkan pesannya ke dalam kode atau lambang dalam bentuk kata-kata atau nonkata, misal raut wajah dan gerak tubuh (Agus M. Hardjana) .2) Penerima pesan berdasarkan pola pikiran dan pengalaman menerjemahkan dan menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal menjadi gagasan yang dapat ia pahami.
Derived Credibility – kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat komunikasi berlangsung. Misalnya : tepuk tangan ketika pembicara membakar semangat audiens.
Destination – (Indonesia : tujuan) sasaran atau target pengiriman pesan.

E
Efek – 1) perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. 2) pengaruh atau perubahan yang diharapkan komunikator terjadi pada diri komunikan setelah mengolah informasi.
Emblems – isyarat yang berarti langsung yang dibuat oleh gerakan badan. Misal : mengangkat jari V sebagai kemenangan atau damai.
Emotional Appeal – cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan berusaha menggugah emosional khalayak.
Encoder – alat yang melakukan penyandian dan pengemasan pesan. Misal : mikrofon.
Encoding – melakukan penyandian, pengemasan atau menciptakan pesan. Sumber mengubah perasaan atau pikiran ke dalam seperangkat simbol verbal dan atau simbol nonverbal yang idealnya dapat dipahami oleh penerima pesan (Deddy Mulyana).
Entropi -
Ekspresif – bersifat memperlihatkan emosi.
Epistemologi - teori tentang pengetahuan, asal-usul pengetahuan, tempat pengalaman dalam membangkitkan pengetahuan. (Simon Blackburn)
Etika – 1) nilai-nilai dan moral-moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. 2) persepsi akan benar atau salahnya suatu tindakan atau perilaku (West & Turner).
Etika Komunikasi – ilmu yang mempelajari tentang pemahaman dan kebijaksanaan mengenai apa yang baik dan buruk dalam melakukan interaksi antar manusia melalui lambang dan media tertentu.

F
Fear Appeal – metode penyusunan atau penyampaian pesan dengan menimbulkan rasa ketakukan kepada khalayak.
Feedback – (Indonesia : umpan balik) 1) apa saja yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator sebagai bentuk balasan terhadap informasi yang diterima. 2) komunikasi yang diberikan pada sumber pesan oleh penerima pesan untuk menunjukan pemahaman makna (West & Turner).
Field of Experiences – (Indonesia : bidang pengalaman) bagaimana budaya dan pengalaman mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

G
Gangguan – (Inggris : noise) setiap rangsangan yang tidak diinginkan oleh peserta komunikasi dan dapat mengganggu proses komunikasi. 2) distorsi di dalam saluran yang tidak disengaja oleh pengirim (West & Turner)
Gangguan Semantik – pengaruh linguistik dalam penerimaan pesan. Misal : perbedaan bahasa.
Gangguan Fisik (Eksternal) – gangguan atau pengaruh dari luar tubuh penerima. Misal : suara bising konser musik.
Gangguan Psikologis – gangguan atau pengaruh kognitif dalam penerimaan pesan. Misal : rasa takut.
Ganggaun Fisiologis – gangguan atau pengaruh biologis dalam penerimaan pesan. Misal : lelah dan lapar.
Gatekeeper – (Indonesia : penjaga gerbang) individu atau kelompok yang menerima pesan dari sumber media massa atau menyoroti objek orientasi dalam lingkungannya dan kemudian dengan informasi tersebut mengirim kembali informasi tersebut. Seperti penyaringan dan bisa disamakan dengan Opinion Leader.

H
Hermeneutika – metode untuk menginterpretasikan teks-teks, tetapi juga kesulurahn dunia sosial, historis dan psikologis.
Hierarki – prinsip pengaturan yang menunjukan urutan terutama tingkat sosial.
Hipotesis – prediksi yang dapat diuji mengenai hubungan antara konsep-konsep yang mengikuti prediksi umum yang dibuat oleh sebuah teori.
Homophily – bentuk kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator dengan khalayaknya.
Humorious Appeal – teknik penyusunan pesan yang disertai dengan humor, sehingga dalam penerimaan pesan khalayak tidak merasa jenuh.

I
Information Source – menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkingkan.
Informatif – bersifat menerangkan atau memberitahukan.
Initial Credibility – kredibilitas yang diperoleh komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung.
Intrepretasi – meletakan suatu rangsangan bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna.
Irreversible – kita dapat lagi berada dalam posisi semula (baik dalam pengetahuan, pengalaman maupun sikap), sebelum suatu pesan menerpa kita.
Isomorphism – (Indonesia : isomorfisme) isomorfisme, merujuk pada upaya membuat makna terkoodinasikan antara pengirim dan khalayak.

J
Jurnalistik - seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuaia dengan kehendak para jurnalisnya. (Kustadi Suhandang)

K
Kata – unit lambang terkecil dalam bahasa yang merepresentasikan objek nyata maupun ide dan gagasan yang astrak.
Kinesik – kode nonverbal yang ditunjukan oleh gerakan-gerakan badan.
Kode Etik – kumpulan asas atau nilai moral, umumnya profesi.
Kohesif – rasa kebersamaan dalam suatu kelompok
Komunikan – peserta komunikasi yang menerima pesan.
Komunikasi – 1) proses Sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka (West & Turner,2007) 2) suatu proses di mana kita dapat memahami dan dipahami oleh orang ain (Anderson,1959)  3) proses dimana suatu ide dialihkan dai sumper kepada suau penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Mulyana, 2002). 4) proses menciptakan makna antara dua orang atau lebih (Tubbs & Moss).
Komunikasi Antarpribadi – (sering di sebut komunikasi tatap muka) komunikasi yang terjadi antara dua orang atau kelompok kecil, 1) Komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peseranya menangkap reaksi orang lain, baik secara verbal maupun non verbal (Mulyana), 2) Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dari beberapa umpan balik seketika (Devito, 1989).
Komunikasi Diadik – komunikasi tatap muka yang hanya melibat dua orang peserta komunikasi dan mempunyai hubungan dan jarak yang dekat. Misal : pembicaraan pasangan suami istri dan dua orang sahabat.
Komunikasi Ekspresif – komunikasi menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Misal : laki-laki yang menyatakan cinta dan ayah yang memarahi anaknya.
Komunikasi Formal – komunikasi yang terjadi didalam organisasi besar, melalui jalur garis perintah, berdasarkan struktur lembaga, oleh pelaku yang berkomunikasi yang berkaitan dengan kepentingan disan yang berlaku pada lembaga resmi pada umumnya (Agus M. Hardjana)
Komunikasi Interaksional – komunikasi yang menganggap komunikasi untuk saling mempengaruhi (mutual influence) dan dua arah, sebagai sebab-akibat atau aksi-reaksi. Komunikasi dipandang.
Komunikasi Instrumental – komunikasi dengan tujuan menginformasikan, mengajar, mendorong, menghibur dan mengubah sikap atau perilaku.
Komunikasi Intrapribadi – komunikasi dengan diri sendiri, misal : melamun, berpikir, bisa di samakan dengan encoding pada proses komunikasi.
Komunikasi Kelompok – komunikasi yang terjadi didalam sebuah kelompok, misal : kelompok belajar, atau rapat kepanitiaan.
Komunikasi Linier – proses dimana pesan diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju kepada komunikan, di sebut juga komunikasi tindakan satu arah (Sendjaja, 1994).
Komunikasi Lintas Budaya – komunikasi yang terjadi antara individu-individu yang datang dari latar belakang budaya yang berbeda.
Komunikasi Massa – komunikasi yang terjadi dengan menggunakan media massa. Melibatkan banyak komunikator, komunikator menguasai topik pembicaraan, berlangsung melalui sistem bermedia dan tidak memungkinkan umpan balik dengan segera. misal : radio, televisi, dan surat kabar.
Komunikasi Medio – komunikasi yang menggunakan teknologi dan berlangsung dalam kondisi khusus dan melibatkan peserta yang dapat di identifikasi. Misal : email, sms, telepon dan telegram.
Komunikasi Nonformal – komunikasi yang tidak dilakukan secara resmi seperti komunikasi formal.
Komunikasi Organisasi – komunikasi yang terjadi didalam konteks organisasi yang besar, bersifat formal, mengenal hirearki.
Komunikasi Publik – komunikasi yang terjadi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar khalayak, misal : pidato, ceramah, seminar.
Komunikasi Ritual – komunikasi yang dilakukan secara kolektif untuk kegiatan ritual. Misal : mengucapkan selamat ulang tahun atau sungkem kepada orang tua.
Komunikasi Sosial – komunikasi dipandang penting untuk membangun konsep-konsep diri kita dan aktualisasi diri.
Komunikasi Transaksional – komunikasi yang mengasumsikan kedua peserta komunikasi sebagai pengirim dan sekaligus penerima pesan, komunikasi dianggap sebagai suatu proses yang aktif dan dinamis.
Komunikasi Verbal – komunikasi dengan menggunakan kata-kata baik lisan ataupun tertulis.
Komunikasi Vertikal – komunikasi dengan hirearki atas ke bawah atau tinggi ke rendah, misal : perbincangan bos dan karyawan, rapat presiden dengan seluruh perdana menteri.
Komunikator – peserta komunikasi yang mengirimkan pesan.
Kompetensi – penguasaan yang dimiliki komunikator pada masalah yang dibahasnya.
Konteks Komunikasi – situasi atau semua faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi. Aspek fisik, aspek psikologis, aspek sosial dan aspek waktu.
Konselor – individu yang membantu individu dan kelompok lain.
Konsultasi – proses individu atau kelompok membantu individu dan kelompok lain dalam mengambil keputusan, menyelesaikan masalah dan pelaksanaan keputusan.
Kredibilitas – seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber shingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima).

L
Law of Primacy – (Indonesia : hukum keprimaan) kesan menyeluruh yang diperoleh dari kesan pertama, yang biasanya berpengaruh kuat dan sulit digoyahkan. Misal : ketika perempuan pertama kali jatuh cinta, kemudian dikhianati, dia kemudian menanggap bahwa semua laki-laki itu bajingan.
Lingkungan – faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi proses komunikasi.
Logika – Ilmu tentang penyimpulan.
Logika Pesan logika dalam merancang pesan, untuk menjelaskan bagaimana proses berpikir yang terjadi sehingga munculnya pesan (Barbara O’Keefe)
Logika Retorik – pandangan bahwa sejumlah individu yang terlibat dalam percakapan secara bersama-sama akan menciptakan realitas sosial bagi mereka. Bagi mereka yang berkomunikasi denan kategori ini memiliki pandangan bahwa : komunikasi adalah proses pembentukan dan negosiasi situasi sosial dan diri sosial (Morissan, dari Barbara O’Keffe)

M
Makna Denotatif – makna konseptual, makna biasa, atau umum.
Makna Konotatif – makna personal dan sosial, dimana pengertian pribadi dan sosial tercakup.
Media – alat atau saluran yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Media Massa – saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa.
Message – (Indonesia : Pesan) informasi berupa lambang atau simbol yang di kirim secara sengaja oleh pengirim pesan kepada penerima pesan.
Misscommunication – kesalahpahaman dan hambatan komunikasi yang dapat disebabkan oleh banyak hal.
Model – representasi sederhana dari proses komunikasi. Representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.
Model Komunikasi Linear – pandangan satu arah mengenai komunikasi yang berasumsi bahwa pesan dikirimkan oleh suatu sumber melalui penerima melalui saluran.
Motivational Appeal – teknik penyusunan pesan yang dibuat bukan karena janji-janji tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis khalayak sehingga mengikuti pesan-pesan itu. Misalnya tema nasionalisme atau gerakan memakai produk dalam negeri.

N
Narasumber - orang yg memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi.
Nonpersuasif – tidak bersifat membujuk atau merayu.
Nonpurposif – pesan tidak bertujuan.

O
Orientasi Percakapan skema hubungan keluarga yang mencangkup jenis orientasi tertentu dalam berkomunikasi, keluarga dengan skema percakap tinggi sering ngobrol, keluarga dengan skema percakapan rendah cenderung individualistis.
Over Disclose – sikap terlalu banyak mengungkapkan sesuatu, sehingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan.

P
Paradigmatik – kajian yang melihat bagaimana sebuah anda membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau sebah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-masing orang sesuai dengan latar belakang budayanya.
Pengaruh Sosiobudaya – pengaruh yang menyangkut proses penataan sosial (social ordering process) dalam penyandian dan penyandian balik pesan dalam model komunikasi Gudykunst dan Kim.
Penghargaan Diri – suatu orientasi positif yang dimiliki orang terhadap dirinya sendiri.
Percakapan – pembicaraan secara lisan dimana mereka saling mengungkapkan dan menanggapi perasaan dan gagasan.
Persepsi – proses pemberian makna kepada stimuli, misal : mencium wangi-wangian kemudian anda menebaknya sebagai parfum.
Persuasif – bersifat membujuk atau merayu dengan tujuan mengubah sikap dan perilaku.
Pesan – (Inggris : Message) informasi berupa lambang atau simbol yang di kirim secara sengaja oleh pengirim pesan kepada penerima pesan.
Peserta Komunikasi – setiap individu yang mengirim dan menerima pesan, mereka yang berpatisipasi didalam proses komunikasi.
Prasangka – (Inggris : Prejudice) suatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda. Sikap yang tidak adil terhadap seseorang atau suatu kelompok (Deddy Mulyana).
Public Speaking – (disamakan dengan komunikasi publik) berbicara didepan publik, pembicara dengan sejumlah besar orang.
Psikologi – ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik gejala, proses maupun latar belakangnya.
Psikologi Komunikasi – (di samakan dengan Sosio-psikologi) ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia berinteraksi dan berkomunikasi dari sudut pandang psikologi.

Q

R
Reciever – (Indonesia : penerima) setiap peserta komunikasi yang dapat menerima dan mengolah pesan.
Redundansi
Reintegrasi – bentuk penolakan atas budaya baru (Adler).
Reseptif
Resonansi
Retorika – (Inggris : Rhetoric) kemampuan komunikasi seseorang di depan umum. komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraanya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka (persuasif). Di samakan dengan public speaking  dan komunikasi publik.
Reward Appeal – cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan menawarkan janji-janji kepada khalayak.

S
Saluran – (Inggris : Channel) medium untuk mengrimkan sinyal (tanda), jalan untuk berkomunikasi. Misal : udara.
Self Acceptance – menerima segala sesuatu dan kondisi sebagai suatu kenyataan.
Self Actualization – proses mengembangkan dirinya dengan segala potensi yang ia punya.
Self Awareness – proses menyadari diri tentang siapakah aku, di mana aku berada dan bagaimana orang lain memang diriku (Cangara).
Self Fulfiling Prophecy – ramalan yang menjadi kenyataan karena, sadar atau tidak, kita percaya dan mengatakan bahwa ramalan itu akan menjadi kenyataan.
Semantik – salah satu varian tradisi semiotika yang merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan dari tanda itu sendiri. (Syaiful Rohim, 2011)
Semiotika – ilmu yang mempelajari tentang konsep dan lingkup studi teori tanda, makna linguistik dan visual, teks, konteks dan intertekstual.
Sender – (Indonesia : pengirim) asal atau sumber pesan.
Sensasi – proses menangkap stimuli atau rangsangan oleh tubuh dan indrawi.
Silogisme – (disamakan dengan berpikir deduktif) mengambil kesimpulan dari dua pernyataan. Misal : semua manusia suatu saat akan mati. socrates adalah seorang manusia. maka, suatu saat socrates akan mati.
Simbol – label arbiter yang diberikan pada sebuah fenomena (West & Turner).
Simbol Abstrak – simbol yang merepresentasikan sebuah ide atau pemikiran.
Simbol Konkret – simbol yang merepresentasikan sebuah objek. Misal : kursi & topi.
Sinkroni Interaksi – suatu pola saling bergantian yang terkoordinasi, bahwa perilaku individu mempengaruhi dan dipengaruhi perilaku individu lain yang menghasilkan pola-pola tertentu yang teratur.
Sintagmatik – kajian tentang hubungan antar tanda, di mana tanda hampir tidak dapat berdiri sendiri.
Sistem Eksternal – unsur-unsur dakam lingkungan di luar individu. Misal : isyarat fisik, cahaya dan penataan ruang.
Sistem Internal – sistem dasar yang beroperasi dalam transaksi komunikasi atau seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu ketika berpatisipasi dalam komunikasi. Misal : pola pikir, sikap dan pengalaman
Sistem Komunikasi Indonesia – sekolompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan dan menuangkan ide, gagasan, simbol, dan lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan melah pesan itu menjadi sumber informasi di Indonesia (Nurudin).
Sosial – suatu konsep bahwa manusia dan interaksi adalah bagian dari proses komunikasi.
Source – (Indonesia : Sumber) – asal atau pengirim pesan.
Surat Kabar - suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik.
Speaker – (Indonesia : Pembicara) siapapun yang berbicara didepan khalayak umum.
Spekulatif – bersifat menduga-duga, menebak.
Stereotipepersepsi atau kepercayaan yang kita anut mengenai kelompok-kelompok atau individu-individu berdasarkan pendapat dan sikap yang lebih dulu terbentuk. Misal : ketika kita bertemu orang Surabaya yang kasar, kita akan menganggap bahwa orang-orang Surabaya itu kasar-kasar juga.
Stereotyping – menggenaralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok.
Stimulus – sering juga di sebut stimulai, rangsangan (atau apa saja) yang dapat ditangkap oleh tubuh dan indrawi organisme, misal : cahaya, suara, dan panas.
Stranger – (Indonesia : orang asing) orang yang tidak kita kenali, bisa berasal dari kebudayaan yang berbeda.
Strategi Interaktif – salah satu cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan informasi mengenai diri orang lain, yaitu dengan mengandalkan komunikasi secara langsung dengan orang lain tersebut. Strategi lainnya adalah strategi aktif dan strategi pasif (dalam strategi mengurahi ketidakpastian/Uncertainty Reduction Theory)
Strategi Persuasi – salah satu cara untuk mengubah sikap atau penilaian seseorang.
Sumber – (Inggris : Source) asal atau pengirim pesan.

T
Tanda – lambang atau simbol yang menggantikan kata-kata.
Teori – sebuah sistem yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena.
Terminal Credibility – kredibilitas yang diperoleh seorang komunikator setelah pendengar atau pembaca mengikuti ulasannya.
Transmisi Informasi – menerima dan mengirim (bertukar) informasi. Fungsi bahasa menurut Larry L. Barker.
Transmitter – pengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Misal : mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata yang terucapkan).

U
Umpan Balik - 1) apa saja yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator sebagai bentuk balasan terhadap informasi yang diterima. 2) komunikasi yang diberikan pada sumber pesan oleh penerima pesan untuk menunjukan pemahaman makna (West & Turner).
Umpan Balik Negatif – umpan balik yang menunjukan bahwa penerima pesan tidak dapat mengerti pesannya dengan baik.
Umpan Balik Positif - umpan balik yang menunjukan bahwa penerima pesan dapat mengerti pesannya dengan baik.
Under Disclose ­– sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan.

V
Vokalika – (disamakan dengan parabahasa) merujuk pada aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami. Misal : intronasi, dialek, dan kualitas vokal.

W
Wartawan - seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur.
Wawancara – bentuk komunikasi lisan yang seringkali di lakukan oleh wartawan untuk menggali informasi tertentu dengan tujuan tertentu pula.
Wilayah Tak Dikenal – wilayah yang paling kritis dalam komunikasi.

X

Y

Z
Zona Proksemik – batas wilayah dan penggunaan ruang oleh seseorang.

Sumber Pustaka :
1. Morissan, M.A., Psikologi Komunikasi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2010
2. H. Syaiful Rohim, M.Si., Teori Komunikasi : Perspektif, Ragam & Aplikasi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2009
3. Prof. Deddy Mulyana, M.A, Ph. D, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Penerbit Rosda Karya, Bandung, 2012
4. Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi buku 1, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, 2009
5. Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi buku 2, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, 2009
6. Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007
7. Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2003
8. Simon Blackburn, Kamus Filsafat, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013
9. Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M. Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007

2 comments

 

Most Reading

Followers